Sekolah Rakyat: Kisah Klasik Tentang Gotong Royong Membangun Pendidikan

Admin_samungdel/ November 4, 2025/ Berita

Sekolah Rakyat (SR), atau yang kini dikenal sebagai Sekolah Dasar, memiliki akar sejarah yang dalam, mencerminkan semangat gotong royong dan perjuangan bangsa Indonesia untuk pendidikan. SR adalah institusi yang hadir di tengah keterbatasan kolonial, lahir dari kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan. Kisah Klasik ini bukan hanya tentang mendirikan bangunan, tetapi juga tentang harapan yang disematkan pada generasi muda.

Pendirian Sekolah Rakyat seringkali merupakan inisiatif langsung dari tokoh masyarakat dan guru lokal, tanpa menunggu bantuan dari pemerintah kolonial. Mereka mengumpulkan sumber daya, mulai dari kayu, bambu, hingga tenaga kerja, semua dilakukan secara swadaya. Kisah Klasik gotong royong ini menjadi fondasi operasional sekolah, menunjukkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas negara.

Di masa-masa awal, kurikulum SR sangat sederhana namun berfokus pada literasi dasar dan nasionalisme. Guru-guru, dengan bayaran seadanya atau bahkan tanpa bayaran, mengajar dengan semangat mengabdi. Mereka tidak hanya memberikan pelajaran membaca dan menulis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan. Ini adalah Kisah Klasik tentang idealisme dan pengorbanan demi masa depan bangsa.

Gotong royong tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik, tetapi juga dalam pemeliharaan dan keberlangsungan sekolah. Orang tua murid bergiliran membersihkan kelas, memperbaiki atap bocor, atau menyediakan makanan bagi guru yang datang dari jauh. Partisipasi aktif ini menciptakan rasa kepemilikan yang kuat terhadap lembaga pendidikan tersebut di tingkat desa.

Sekolah Rakyat menjadi simbol perlawanan pasif terhadap kebijakan pendidikan yang diskriminatif dari penjajah. Melalui SR, akses pendidikan dibuka lebar bagi anak-anak dari berbagai latar belakang, yang sebelumnya hanya tersedia untuk kalangan bangsawan atau tertentu. Kisah Klasik Sekolah Rakyat adalah cerminan dari semangat kesetaraan dan keadilan sosial yang diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.

Warisan semangat gotong royong dari Sekolah Rakyat ini tetap relevan hingga kini. Konsep ini menjadi inspirasi bagi program-program pendidikan modern yang melibatkan peran serta masyarakat, seperti komite sekolah atau gerakan orang tua asuh. Semangatnya mengingatkan bahwa kualitas pendidikan sangat bergantung pada sinergi antara sekolah, orang tua, dan lingkungan.

Pada akhirnya, Sekolah Rakyat berhasil melahirkan generasi emas yang kemudian menjadi motor penggerak kemerdekaan dan pembangunan. Banyak tokoh nasional besar yang mengawali pendidikan mereka dari bangku SR sederhana. Dampaknya membuktikan bahwa fondasi pendidikan yang dibangun dengan semangat kebersamaan menghasilkan buah yang luar biasa.

Mempelajari Kisah Klasik Sekolah Rakyat adalah pelajaran berharga tentang bagaimana keterbatasan sumber daya tidak boleh menjadi penghalang untuk mencapai cita-cita pendidikan. Gotong royong adalah kunci, membuktikan bahwa kolaborasi masyarakat adalah aset terkuat dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua.

Share this Post