Berawal Saling Ejek Nama Ortu, Siswa SMP di Sulsel Berkelahi Hingga Luka
Sebuah insiden siswa berkelahi yang dipicu oleh saling mengejek nama orang tua terjadi di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sulawesi Selatan (Sulsel). Peristiwa siswa berkelahi ini mengakibatkan salah satu siswa mengalami luka dan menjadi perhatian pihak sekolah serta kepolisian setempat. Insiden ini terjadi pada hari Kamis, 10 April 2025, di lingkungan sekolah saat jam istirahat.
Kronologi Singkat Insiden Siswa Berkelahi
Menurut keterangan saksi mata, insiden siswa berkelahi ini bermula dari saling ejek nama orang tua antara dua siswa kelas VIII. Ejekan yang awalnya dianggap candaan tersebut kemudian memanas dan berujung pada adu fisik. Perkelahian yang melibatkan kedua siswa berkelahi ini terjadi di area belakang sekolah dan sempat dilerai oleh siswa lain serta beberapa guru yang bertugas. Namun, akibat perkelahian tersebut, salah satu siswa mengalami luka memar di bagian wajah dan tubuh.
Tindak Lanjut Pihak Sekolah dan Laporan ke Polisi
Pihak sekolah tempat terjadinya insiden siswa berkelahi segera mengambil tindakan dengan memanggil kedua siswa yang terlibat serta orang tua masing-masing. Mediasi awal dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencari penyelesaian secara kekeluargaan. Namun, karena luka yang dialami korban cukup signifikan dan adanya kekhawatiran akan potensi trauma, orang tua korban memutuskan untuk melaporkan perkelahian siswa ini ke Kepolisian Sektor (Polsek) setempat di wilayah Sulawesi Selatan pada hari Jumat, 11 April 2025.
Kepala Sekolah SMP yang bersangkutan, Bapak Ahmad Yani, S.Pd., saat dikonfirmasi di Kantor Polsek setempat, menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. “Kami sangat menyesalkan terjadinya insiden siswa berkelahi ini. Pihak sekolah akan memberikan sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi siswa yang terbukti melakukan kekerasan. Kami juga akan meningkatkan pengawasan dan pembinaan karakter siswa untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” ujarnya.
Peran Orang Tua dan Sekolah dalam Mencegah Kekerasan di Kalangan Siswa
Insiden perkelahian siswa yang berawal dari hal sepele ini menjadi pengingat akan pentingnya peran aktif orang tua dan sekolah dalam menanamkan nilai-nilai saling menghormati dan menghindari perilaku bullying atau perundungan di kalangan siswa. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, serta pengawasan yang efektif dari pihak sekolah, sangat krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Edukasi tentang bahaya bullying dan pentingnya menyelesaikan masalah tanpa kekerasan perlu terus digalakkan di lingkungan sekolah.
Pihak kepolisian diharapkan dapat menindaklanjuti laporan insiden siswa berkelahi ini sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi para siswa tentang pentingnya menjaga perkataan dan menghindari tindakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah.
